5 buku tentang kesehatan mental selama pandemi

Tahukah kamu? Pandemi COVID-19 tidak hanya mengancam kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental semua orang. Alasannya adalah kita dipaksa untuk mengikuti kebijakan pemisahan sosial, yang dapat menimbulkan konsekuensi psikologis kita sendiri.

Oleh karena itu, kami menyarankan setiap orang untuk memperhatikan kesehatan mental. Meditasi adalah meditasi dengan berbagai macam media, termasuk buku-buku yang isinya inspiratif.

Nah, di bawah ini Popbel sengaja merangkum setidaknya lima buku rekomendasi yang sesuai untuk kesehatan mental saat terjadi pandemi. Ayo mulai membaca bersama!

1. Proyek kebahagiaan
Gretchen Rubin diambil dari kisah nyata sebagai seorang wanita yang berusaha menemukan sesuatu yang membuat dirinya bahagia. Dia menyebut upaya ini sebagai “proyek kebahagiaan”, yang menjadi judul bukunya.

Proyeknya sendiri sangat sederhana. Beberapa di antaranya termasuk menabung setiap bulan, mempraktikkan kasih sayang, mencari bantuan, bersenang-senang, dan membuat buku harian.

Tentu saja, Kalian dapat mengikuti poin-poin positif ini untuk membuat “proyek kebahagiaan” Kalian sendiri selama pandemi. Ayo bangun hidup yang lebih bahagia di rumah Kalian!

2. Kitab Filsafat Kemalasan.
Jika Kalian pernah menonton kartun berjudul Zootopia (2016), ingatlah kemalasan atau kemalasan dari karakter hewan yang bergerak perlahan. Hal ini sejalan dengan kecenderungan hewan yang selalu bersikap rileks namun fokus.

Dengan pemikiran tersebut, buku ini menyarankan pembaca untuk terlibat dalam gaya hidup yang dianggap sangat produktif, kehilangan fokus pada diri sendiri. Dari hal-hal kecil seperti makan dan tidur yang cukup hingga tinggal bersama orang yang dicintai.

Tentu saja, selama pandemi ada momen yang mengingatkan Kalian untuk menikmati kembali betapa pentingnya melakukan sesuatu secara perlahan tetapi terkonsentrasi, seperti gelKalianngan.

3. Jam berapa Kalian sendirian
Kita manusia, sebagai makhluk sosial, menghabiskan waktu bersama orang yang kita cintai. Namun, tahan fakta bahwa terkadang Kalian merasa kesepian karena kesibukan Kalian, tanpa mengetahui alasan pastinya.

Buku dengan cara yang indah dan kreatif ini mengingatkan pembaca bahwa perasaan itu sendiri tidak salah. Nyatanya, Kalian bisa menggunakan rasa kesepian Kalian untuk lebih mencintai diri sendiri dan menghindari orang yang memiliki pengaruh negatif.

Kebetulan sekali! Selama pandemi atau bahkan karantina, terkadang seseorang merasa sangat kesepian. Namun, ini adalah kesempatan untuk lebih memahami dan mencintai satu sama lain.

4. Cinta hal-hal yang tidak sempurna: bagaimana menerima diri Kalian sendiri di dunia yang mencari kesempurnaan.
Cinta adalah hak, tugas dan masalah yang akan terus kita perjuangkan. Pasalnya, setiap orang akan menghadapi masalah berbeda yang menimbulkan efek psikologis tersendiri, seperti rasa tidak aman, cemas dan sebagainya.

Buku ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang mengajarkan bercinta, dimulai dengan gagasan bahwa Kalian lebih pintar, menarik secara visual, dan lebih bahagia daripada yang Kalian rasakan.

Jika Kalian mulai membayangkan sesuatu yang lebih dari apa pun di dunia nyata, Kalian akan merasakan efek psikologis yang positif, yaitu Kalian akan merasa imajiner.

5. Apa yang hanya bisa Kalian lihat saat Kalian melambat.
Dunia ini berubah dengan cepat, tetapi pada saat yang sama menuntut setiap orang memenuhi stKalianr sosial yang ideal. Intinya, bagaimanapun, Kalian memiliki hak untuk memilih gaya hidup yang berbeda dan lebih lambat.

Alasannya adalah jika Kalian bergerak perlahan, Kalian akan melihat hal-hal yang sebelumnya tidak Kalian ketahui. Tanpa kecuali, semua keindahan sejati ada di dalam diri Kalian dan perasaan yang Kalian miliki sebelumnya, jadi Kalian bahkan tidak memahaminya.

Dengan kata lain, buku ini akan membantu Kalian dalam proses harga diri dan kesadaran diri.

Nah, buku-buku ini bagus untuk dibaca selama pandemi, bukan?

Baca Juga : Bermain Judi Slot Online Joker123 Terbaik dan Terpercaya Indonesia